![]() |
Ini adalah pertama kali saya menuliskan refleksi di hari lahir saya sendiri. Perlu saya tegaskan juga ini bukan tulisan refleksi yang berat. Tulisan ini saya buat hanya untuk menuangkan apa yang saya rasakan selama ini. Mungkin ini juga menjadi awalan saya untuk menulis kembali. Saya harap semoga bisa istiqomah.
Memasuki usia kapala dua ternyata banyak hal baru yang dihadapi. Mulai dari soal pendidikan, finansial, karier, sosial, dan tanggung jawab lainnya. Di titik ini saya mulai banyak meragukan serta mempertanyakan gambaran hidupku ke depan. Mulai dari karir, hubungan interpersonal dengan teman serta percintaan. Di titik usia dimana ada kawan yang fokus pada karir, sedang semangat dalam melanjutkan pendidikannya ataupun mulai menikmati rumah tangga bersama pasangan masing-masing.
Di kalangan anak muda sekarang fase ini disebut quarter life crisis atau krisis seperempat abad. Banyak dari mereka memposting kehidupan mereka yang seringkali dalam pikiran satu pertanyaan muncul.
"Kenapa aku masih stuck di titik ini?"
Namun, setelah mendengar cerita dari banyak orang. Ada banyak hal yang bisa dipetik dri tahapan quarter life crisis ini.
Ketika saya renungkan kembali, saya menyadari bahwa quarter life crisis adalah sesuatu yang wajar dan banyak orang mengalaminya. Saya tidak sendirian dalam menjalankan perjuangan hidup. Saya mulai memahami bahwa ini adalah kesempatan bagi saya untuk melihat lebih dalam, mengevaluasi tujuan hidup, dan menemukan arti sejati di balik semua ini.
Salah satu hal yang membuat saya merasa terjebak adalah
tekanan untuk sukses dalam segala hal. Saya merasa harus memiliki karier yang
sukses, hubungan pribadi yang stabil, dan pencapaian pribadi yang luar biasa.
Namun, saat ini saya menyadari bahwa saya harus mencari tahu apa yang
benar-benar penting bagi saya. Apa yang membuat bahagia dan apa yang membuat
hidup saya berarti?
Saya belajar untuk menjadi lebih realistis dengan harapan
dan tujuan. Tidak semua orang memiliki perjalanan hidup yang sama. Saya tidak
boleh terjebak dalam perbandingan dengan orang lain. Saya perlu fokus pada
kemajuan pribadi sendiri dan mengukur kesuksesan berdasarkan standar yang saya
tetapkan sendiri.
Mencari dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting
dalam menghadapi quarter life crisis ini. Saya telah berbagi perasaan dengan
banyak orang. Mereka memberikan nasihat berharga dan memahami apa yang saya
alami. Mereka memberi dukungan yang saya butuhkan untuk mengatasi rasa cemas
dan kebingungan ini.
Saya juga menyadari pentingnya menjaga keseimbangan dalam
hidup. Quarter life crisis seringkali membuat saya merasa terlalu stres dan
khawatir. Saya belajar untuk menikmati momen-momen kecil dan menjaga kesehatan
fisik serta mental.
Dalam perjalanan ini, saya tahu bahwa quarter life crisis
tidak akan hilang begitu saja. Namun, dengan sikap yang positif, refleksi yang
jujur, dan dukungan yang tepat, saya percaya saya mampu menghadapinya. Diusia
yang sudah tidak muda lagi saya berjanji untuk merangkul quarter life crisis
ini sebagai kesempatan untuk tumbuh dan mengembangkan diri. Saya tidak akan
membiarkan kecemasan dan tekanan menguasai hidup saya. Sebaliknya, saya akan
menggunakan waktu ini untuk mencari jati diri yang sejati, mengeksplorasi minat
dan bakat, dan menggapai tujuan yang benar-benar penting bagi diri saya sendiri.
Saya menyadari bahwa hidup adalah perjalanan yang terus
berubah. Tidak ada rencana yang sempurna dan tidak ada jaminan kesuksesan.
Quarter life crisis adalah saat untuk belajar dan tumbuh dari ketidakpastian. Saya
akan belajar menerima ketidaksempurnaan hidup, menghadapi kegagalan dengan
kepala tegak, dan berani mengambil risiko.
Saya juga akan mencari kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai
bidang dan mencoba hal-hal baru. Saya akan mengambil risiko dan memperluas zona
nyaman. Mungkin ada kesalahan dan kegagalan di sepanjang jalan, tetapi itu
adalah bagian alami dari pertumbuhan dan pembelajaran.
Dalam quarter life crisis ini, saya akan mengubah tekanan
menjadi dorongan. Saya akan melihat ketidakpastian sebagai peluang untuk
menemukan passion dan tujuan hidup yang sesungguhnya. Saya akan mengarahkan
energi dan fokusku pada hal-hal yang benar-benar penting bagi diri, bukan hanya
sekadar memenuhi ekspektasi orang lain.
Saya akan menjadikan quarter life crisis ini sebagai titik balik positif dalam hidup saya.
Saya akan terus mencari makna, mempelajari pelajaran berharga, dan tumbuh
sebagai individu yang lebih kuat. Saya akan mempercayai diri sendiri dan
mengikuti intuisi serta hati dalam mengambil keputusan.
Quarter life crisis tidak perlu menjadi momok yang menakutkan.
Justru, ini adalah momen untuk merenung, merefleksikan, dan merencanakan masa
depan yang lebih baik. Saya siap menghadapi tantangan ini dengan kepala tegak
dan semangat yang tak tergoyahkan. Di hari ulang tahun yang ke-22, saya
merayakan pertumbuhan, ketidakpastian, dan kesempatan untuk menjadi diri saya
yang sejati.
Comments
Post a Comment